Quantcast
Channel: Opini UPI
Viewing all articles
Browse latest Browse all 110

Belajar Menghormati Orang Lain di Angkutan Kota

$
0
0

1

Oleh DARA PURNAMASARI

(Mahasiswa S1, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia)

ANGKUTAN kota atau yang lebih dikenal dengan sebutan angkot, dewasa ini masih menjadi alat transportasi yang digunakan oleh banyak orang. Tua, muda, anak sekolah, mahasiswa dan pekerja kantor masih mengandalkan alat transportasi darat ini. Dari pagi hari hingga malam hari supir angkot menaikkan dan menurunkan orang yang berbeda-beda yang tentu saja berbeda-beda pula watak dan tabiatnya.

Kapasitas angkot yang terbatas yang hanya dapat menampung 7 orang di bagian kanan dan 5 orang dibagian kiri membuat angkot sangat padat, maka disinilah sikap menghormati orang lain perlu kita terapkan.

Banyak kasus yang kurang mengenakkan ketika kita menggunakan fasilitas umum ini. Sebagai contoh kasus pertama, ketika ada penumpang lain yang akan naik, beberapa orang yang tidak mau otomatis bergeser memberikan ruang untuk penumpang yang akan duduk. Ada yang acuh saja mempertahankan posisi duduknya, ada yang baru bergeser saat diingatkan supir dan ada yang tidak mau bergeser dengan alasan ‘sebentar lagi turun’, namun ada pula yang dengan sadar langsung menggeser posisi duduknya.

Kasus kedua, saat angkot dalam keadaan padat beberapa wanita dewasa justru memilih duduk menyamping, adapula laki-laki yang memilih duduk dengan posisi kaki yang melebar. Disatu sisi ada penumpang yang ragu untuk menentukan posisi duduknya karena sangat sempit bila dia duduk disana, sementara wanita yang duduk menyamping dan pria yang ‘ngangkang’ sangat memakan tempat namun mereka tidak peka sama sekali.

Kasus ketiga, bila di dalam angkot ada seseorang yang menghisap rokok dan menghembuskannya sehingga asapnya terhirup oleh para penumpang lain. Dia tidak memperhitungkan apakah dalam angkot itu ada pengidap penyakit asma, bronkhitis, atau mungkin dia tidak mengindahkan bahaya bagi para perokok pasif.

Apakah Anda pernah melakukan hal tersebut? Kita dapat melihat bahwa masih banyak orang yang belum menghormati orang lain, padahal sama-sama berstatus sebagai pengguna angkutan umum. Masih banyak orang yang kurang peka dan kurang memiliki rasa menghargai terhadap kehadiran orang lain. Sebagai makhluk sosial, sudah seharusnya kita saling menghormati dan menghargai orang lain, berbagi tempat, mempersilahkan orang lain untuk nyaman dan ikut menjaga udara yang baik untuk dihirup oleh sesama penumpang.

Bila Anda pernah melakukan hal yang membuat penumpang lain tidak nyaman, inilah saatnya Anda untuk berubah. Menjadi pribadi yang penuh dengan rasa hormat dan menghargai keberadaan orang lain. Buatlah perjalanan Anda dan orang lain nyaman serta aman. Dengan saling menghormati di dalam angkutan kota.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 110