Quantcast
Channel: Opini UPI
Viewing all articles
Browse latest Browse all 110

Bagaimana Film Kartun Dapat Memengaruhi Anak

$
0
0

Oleh FADEL FIRDAUS BONITA

(Mahasiswa Manajemen Resort And Leisure, FPIPS, UPI)

PADA dasarnya film kartun dibuat sebagai hiburan semata dalam mengisi waktu luang dan menurut Putra “film kartun adalah film yang menampilkan gambar bergerak di dalam televisi” tapi pada saat ini kebanyakan film kartun dihiasi oleh adegan – adegan yang kurang baik yang dapat mempengaruhi otak anak – anak yang masih berkembang pesat pada masa kanak – kanak seperti yang dikatakan Hurlock “masa kanak – kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira – kira usia 2 tahun sampai saat matang secara seksual, kira – kira tiga belas tahun untuk wanita dan empat belas tahun untuk pria”.

Kemampuan otak anak yang masih berkembang berhubungan mengikuti apa yang dilihatnya termasuk tayangan film kartun yang mengandung unsur – unsur yang negatif tidak hanya unsur kekerasan tapi juga ada unsur pornografi, pelecehan dan unsur lainnya yang tidak diketahui oleh anak – anaknya. Film kartun tidak hanya membawa unsur negatif saja tapi unsur positifnya ada yaitu imajinasi yang luas dapat mengembangkan kretifitas anak itu sendiri mengenai apa yang dilihatnya.

Karena film kartun adalah imajinasi yang luas termasuk didalamnya memiliki unsur yang dapat mempengaruhi anak – anak akan tetapi film kartun merupakan salah satu contoh perkembangan dunia melalui media televisi dengan menggunakan tayangan – tayangan animasi yang bergerak dan inilah film kartun yang memiliki beberapa urutan dari yang aman, sedang dan bahaya bagi anak. Film kartun yang aman contohnya adalah dora explorers, go ! diego go ! dan sebagainya. Lalu film kartun sedang contohnya seperti spongebob squarepants, transformer, scoby doo dan sebagainya. Setelah itu film kartun yang bahaya seperti one piece, naruto, bleach dan sebagainya. film kartun yang bahaya bukanlah tontonan yang baik terhadap anak yang belum mengerti apa yang dimaksudkan dalam film kartun berbahaya tersebut.

Sebaiknya para orang tua juga harus bisa mengetahui apakah film kartun tersebut baik untuk anaknya atau tidak dan setelah itu orang tua harus menemani, mengawasi dan memerhatikan anaknya ketika sedang menonton film kartun dan lebih baik jika orang tua memberikan pembelajaran yang positif bersamaan ketika menonton film kartun kemudian anak – anaknya bisa mengembangkan kreatifitas imajinasinya secara maksimal peran orang tua menjadi penting dalam keterlibatan perkembangan anaknya terhadap apa yang ditontonnya.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 110